Buku "Membongkar Gurita Cikeas : Di balik Skandal Bank Century" sedang ini ramai diperbincangkan, pasalnya dalam salah satu bab menyebutkan keterlibatan orang-orang Cikeas (tempat tinggal Presiden -red) dalam kasus Century. Buku karya George Junus Aditjondro menimbulkan kegeraman dari kubu pendukung SBY , selain itu ada beberapa bab yang juga menimbulkan kontroversi. Buku "Membongkar Gurita Cikeas : Di balik Skandal Bank Century" diterbitkan Galang Press, Yogyakarta, yang pada hari Rabu (23/12) launching di Yogyakarta. Saat ini buku setebal 183 halaman ini telah ditarik dari peredaran, meski secara resmi pemerintah belum mengeluarkan perintah penarikan, kenyataannya buku ini sudah tidak dijumpai di toko-toko buku. Keprihatinan SBY Buku yang hanya sempat dipajang beberapa jam di toko-toko buku besar seperti Gramedia ini, menyebutkan keterlibatan yayasan-yayasan yang bernaung di bawah keluarga Cikeas pun diduga menjadi penyokong dana kemenangan SBY. Ada beberapa yayasan yang George tulis dalam bukunya, diantaranya Yayasan Majelis Dzikir, Yayasan Kesetiakawanan dan Keperdulian, Yayasan Puri Cikeas, Yayasan Mutu Manikam. Keempat yayasan tersebut diduga menjadi penggalang dana dan dukungan suara atas menangnya Partai Demokrat dalam pemilu 2009 Melalui juru bicaranya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan keprihatinannya. Presiden sangat prihatin dengan munculnya buku tersebut, kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha di kediaman pribadi presiden, Puri Cikeas Indah, Bogor, Sabtu (26/12).
Julian juga membantah isi dari buku George tersebut. Buku itu sangat kontroversial, kami sedang mempelajari isi keseluruhan buku tersebut, kata Julian. Sementara ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum sempat mengatakan buku tersebut mirip dengan cerita "mistik" dan "infotainment" karena isinya sama sekali tak berdasar. LKBN Antara Ikut Disentil Tak cuma membuat pendukung SBY gusar, buku kontroversial itu turut membuat gerah Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara. Dalam salah satu bagian buku itu disebutkan, Antara memberikan dana PSO (Public Services Obilgation) untuk Bravo Media Center (Lembaga Think Tank kampanye SBY). Aditjondro menduga dana publik itu dialihkan untuk biaya kampanye Partai Demokrat dan calon presidennya. Dugaan ini berangkat dari adanya perangkapan jabatan antara kader Partai Demokrat, khususnya yang duduk di dalam tim sukses, dengan jabatan komisaris atau fungsionaris badan-badan usaha milik negara (BUMN) tertentu. Kadang-kadang aspek yang paling penting dari suatu subjek tidak segera jelas. Jauhkan membaca untuk mendapatkan gambaran yang lengkap.
Memang, salah satu tim sukses SBY seperti Rully Ch Iswahyudi adalah juga Direktur Komersial & IT Perum LKBN Antara yang ikut mengelola Bravo Media Center. Terkait hal ini, Direktur Utama LKBN Antara Ahmad Mukhlis Jusuf menegaskan, akan mempersiapkah langkah guna menyikapi buku ini. Karya Ketiga George Pasca Orde Baru Buku Membongkar Gurita Cikeas di Balik Skandal Bank Century sendiri merupakan kelanjutan dari dua buku terdahulunya yaitu Guru Kencing Berdiri Murid Kencing Berlari (1998), dalam buku ini mengulas tentang peranan yayasan di masa Soeharto dan Habiebie yang menyediakan dana bagi kepentingan politik mereka. Buku kedua berjudul Korupsi Kepresidenan, Reproduksi Oligarki Korupsi Berkaki (2006), dalam buku ini mengulas tentang pola-pola korupsi kepresidenan melalui lembaga Istana Presiden dan keluarganya, partai politik dan militer. Untuk share artikel ini, Klik Untuk melihat Berita berita indonesia terbaru / Buku lainnya, untuk Forum Tanya Jawab Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini ______________________________________________________ Supported by :
Julian juga membantah isi dari buku George tersebut. Buku itu sangat kontroversial, kami sedang mempelajari isi keseluruhan buku tersebut, kata Julian. Sementara ketua DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum sempat mengatakan buku tersebut mirip dengan cerita "mistik" dan "infotainment" karena isinya sama sekali tak berdasar. LKBN Antara Ikut Disentil Tak cuma membuat pendukung SBY gusar, buku kontroversial itu turut membuat gerah Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara. Dalam salah satu bagian buku itu disebutkan, Antara memberikan dana PSO (Public Services Obilgation) untuk Bravo Media Center (Lembaga Think Tank kampanye SBY). Aditjondro menduga dana publik itu dialihkan untuk biaya kampanye Partai Demokrat dan calon presidennya. Dugaan ini berangkat dari adanya perangkapan jabatan antara kader Partai Demokrat, khususnya yang duduk di dalam tim sukses, dengan jabatan komisaris atau fungsionaris badan-badan usaha milik negara (BUMN) tertentu. Kadang-kadang aspek yang paling penting dari suatu subjek tidak segera jelas. Jauhkan membaca untuk mendapatkan gambaran yang lengkap.
Memang, salah satu tim sukses SBY seperti Rully Ch Iswahyudi adalah juga Direktur Komersial & IT Perum LKBN Antara yang ikut mengelola Bravo Media Center. Terkait hal ini, Direktur Utama LKBN Antara Ahmad Mukhlis Jusuf menegaskan, akan mempersiapkah langkah guna menyikapi buku ini. Karya Ketiga George Pasca Orde Baru Buku Membongkar Gurita Cikeas di Balik Skandal Bank Century sendiri merupakan kelanjutan dari dua buku terdahulunya yaitu Guru Kencing Berdiri Murid Kencing Berlari (1998), dalam buku ini mengulas tentang peranan yayasan di masa Soeharto dan Habiebie yang menyediakan dana bagi kepentingan politik mereka. Buku kedua berjudul Korupsi Kepresidenan, Reproduksi Oligarki Korupsi Berkaki (2006), dalam buku ini mengulas tentang pola-pola korupsi kepresidenan melalui lembaga Istana Presiden dan keluarganya, partai politik dan militer. Untuk share artikel ini, Klik Untuk melihat Berita berita indonesia terbaru / Buku lainnya, untuk Forum Tanya Jawab Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini ______________________________________________________ Supported by :
No comments:
Post a Comment