Saturday, April 25, 2009

menipisnya nilai-nilai kesusilaan

Bisa jadi menipisnya nilai-nilai kesusilaan sebagai dampak dari kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi yang pesat perkembangannya, serta pengaruh global dan budaya asing yang dengan bebas merasuk dalam setiap lini kehidupan para penerus perjuangan bangsa.
Dalam kehidupan yang sekarang ini tampaknya moralitas bangsa Indonesia setahap demi setahap juga mengalami kemerosotan. Hal ini terlihat dari berbagai bentuk kejahatan-kejahatan yang sering di lakukan. Korupsi, perampokan, pemerkosaan, dan perselingkuhan kerap menjadi headline berita-berita media massa. Bahkan belakangan ini remaja dan mahasiswa yang sedang berada dalam kondisi psikologis yang labil menjadi korban pertama sebagaimana terjadi dalam berbagai kasus hedonisme, konsumerisme, sex bebas hingga peningkatan kenakalan remaja dan narkotika. Hal ini semakin membuktikan bahwa nilai-nilai hidup tengah bergeser sehingga membingungkan para remaja, menjauhkan mereka dari sikap manusia yang berkepribadian.
Biasanya kemerosotan moral disertai sikap menjauh dari agama. Nilai-nilai moral yang tidak didasarkan kepada agama akan terus berubah sesuai dengan keadaan, waktu dan tempat. Keadaan yang berubah-ubah itu menimbulkan kegoncangan pula, karena menyebabkan orang hidup tanpa pegangan yang pasti. Nilai yang tetap dan tidak berubah adalah nilai-nilai agama, karena nilai agama itu absolut dan berlaku sepanjang zaman, tidak dipengaruhi oleh waktu, tempat dan keadaan. Oleh karena itu maka orang yang keyakinan beragamanyalah yang mampu mempertahankan nilai-nilai agama yang absolut itu dalam kehidupan sehari-hari dan tidak akan terpengaruh oleh arus kemerosotan moral yang terjadi dalam masyarakat serta dapat mempertahankan ketenangan jiwanya.

No comments:

Post a Comment