Judul: Larung Penulis: Ayu Utami Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia Jumlah Halaman: 260 halaman Novel berjudul Larung menceritakan tentang Larung Lanang, seorang lelaki melakukan perjalanan ke Tulungagung, Jawa Timur, untuk mengunjungi Simbahnya yang sudah tua. Ia mengunjungi Simbahnya bukan untuk sekedar melihat kondisi Simbahnya, melainkan untuk membunuhnya. Simbahnya memiliki suatu yang menyelimuti dirinya sehingga sampai saat ini masih terus hidup, walaupun Larung tau seharusnya Simbahnya telah mati dari beberapa tahun yang lalu. Ada hal gaib yang membuat Simbah terus hidup. Dan di sinilah dia berada, untuk melepaskan hal gaib tersebut sehingga Simbah bisa dengan tenang meninggalkan dunia. Inilah pendapat Larung mengenai Simbah: Ia sudah begitu tua. Seperti sudah bukan manusia bukan perempuan bukan lelaki, seperti bekas manusia. Zombi atau mumi, barangkali. Jika engkau melihat tangannya yang sedang dijulurkan di atas perdu teh-tehan pada saat berjemur pukul sepuluh pagi, kau akan merasa bertemu tokek raja yang kulitnya bukan keriput melainkan keras dan berserat seperti batang kayu, berbelang tua dan muda oleh pigmen yang tak lagi rata. Benar-benar ide yang baik untuk menggali lebih dalam subjek dari latest cheat. Apa yang Anda pelajari dapat memberikan rasa percaya diri yang Anda butuhkan untuk usaha ke daerah baru.
Simbah terkesan sebagai sosok horor yang mendiami bumi. Umurnya sudah ratusan, namun menurut Ibunya Larung, tubuh Simbah penuh dengan susuk, hatinya berisi jopa-japu dan pikirannya hanya mantra. Penasaran dengan masa muda Simbah, Larung memutuskan untuk menyelidiki masa lalu Simbah sebelum ia membunuhnya. Ia menemukan foto-foto lama Simbah dan akhirnya, dia mengetahui nama asli Simbah yang selama ini tidak pernah ia ketahui. Larung adalah lanjutan dari Novel Saman, dwilogi yang ditulis oleh Ayu Utami. Pendeskripsian yang ditulis Ayu Utami begitu detail. Tata bahasa yang digunakannya memang begitu rumit, namun membuat pembaca tersihir untuk menghabiskan bacaan ini. Tercipta ketegangan ketika membaca lembar demi lembar novel Larung. Bagi yang menyukai sastra kontemporer Indonesia, rasanya sayang untuk melewatkan buku yang satu ini. (chika) Untuk share artikel ini, Klik Untuk melihat Berita Indonesia / Buku lainnya, untuk Forum Tanya Jawab Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini ______________________________________________________ Supported by :
Simbah terkesan sebagai sosok horor yang mendiami bumi. Umurnya sudah ratusan, namun menurut Ibunya Larung, tubuh Simbah penuh dengan susuk, hatinya berisi jopa-japu dan pikirannya hanya mantra. Penasaran dengan masa muda Simbah, Larung memutuskan untuk menyelidiki masa lalu Simbah sebelum ia membunuhnya. Ia menemukan foto-foto lama Simbah dan akhirnya, dia mengetahui nama asli Simbah yang selama ini tidak pernah ia ketahui. Larung adalah lanjutan dari Novel Saman, dwilogi yang ditulis oleh Ayu Utami. Pendeskripsian yang ditulis Ayu Utami begitu detail. Tata bahasa yang digunakannya memang begitu rumit, namun membuat pembaca tersihir untuk menghabiskan bacaan ini. Tercipta ketegangan ketika membaca lembar demi lembar novel Larung. Bagi yang menyukai sastra kontemporer Indonesia, rasanya sayang untuk melewatkan buku yang satu ini. (chika) Untuk share artikel ini, Klik Untuk melihat Berita Indonesia / Buku lainnya, untuk Forum Tanya Jawab Mohon beri nilai dan komentar di bawah artikel ini ______________________________________________________ Supported by :
No comments:
Post a Comment