New York (ANTARA News/AFP) - Harga minyak mentah jatuh dari posisi tertinggi dua tahun pada Kamis waktu setempat, karena para pedagang khawatir tentang utang zona euro setelah penurunan peringkat Spanyol dan angka perdagangan mengecewakan dari Amerika Serikat dan China. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman April, berakhir pada 102,70 dolar AS per barel, turun1,68 dolar AS dari penutupan Rabu.

Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April turun 51 sen menjadi 115,43 dolar AS per barel.

Kekhawatiran tentang potensi melemahnya permintaan minyak melebihi kekhawatiran pasar tentang berkecamuknya pertempuran di penghasil minyak Libya antara pasukan yang setia kepada pemimpin Moamer Gadhafi dan pemberontak.

Matt Smith dari Summit Energy mengatakan, pasar mengalihkan fokus dari kerusuhan di dunia Arab "hanya karena penurunan peringkat Spanyol, oleh Moody`s."

Lembaga pemeringkat Moody`s memangkas peringkat utang negara Spanyol, memperbarui kekhawatiran bahwa krisis utang zona euro menyebar dari Yunani dan Irlandia ke salah satu ekonomi terbesar dalam blok 17-negara.

Sepasang laporan neraca perdagangan dari duaekonomi terbesar dunia juga memperlemah sentimen pasar. Defisit perdagangan AS naik menjadi ke tertinggi tujuh bulan pada Januari, karena impor dari China melonjak dan harga minyak naik, sebuah kenaikan luar biasa dalam ekspor.

China mencatat defisit perdagangan yang tak terduga untuk Februari, kesenjangan pertama dalam hampir satu tahun karena ekspor melambat secara dramatis, meningkatkan kekhawatiran bahwa mesin utama pertumbuhan ekonomi global terhuyung-huyung.

Anda dapat melihat bahwa ada nilai praktis dalam mempelajari lebih banyak tentang Harga Jual Blackberry iPhone Laptop Murah. Dapatkah Anda memikirkan cara-cara untuk menerapkan apa yang telah dibahas sejauh ini?

Analis minyak VTB Capital, Andrey Kryuchenkov mengatakan bahwa sentimen pasar terpukul oleh kekhawatiran atas prospek ekonomi global.

Kryuchenkov mengatakan kepada AFP bahwa harga minyak jatuh karena "kekhawatiran pertumbuhan ... didukung defisit perdagangan China dan penurunan peringkat Spanyol oleh Moody tadi pagi."

"Dolar yang lebih kuat menekan harga minyak dengan minyak mentah menderita dari aksi jual yang lebih luas di pasar meskipunpertempuran di Libya kian intensif, karena produksi dari produsen Afrika Utara sebagian besar dihargakan sekarang," tambahnya.

Ekspor minyak mentah Libya telah melambat tajam pada minggu lalu dan sekarang signifikan di bawah 500.000 barel per hari dilaporkan pekan lalu, Badan Energi Internasional yang berbasis di Paris melaporkan pada Kamis.

Pedagang bersiap untuk kemungkinan protes di Arab Saudi pada Jumat. Aktivis facebooktelah menyerukan untuk sebuah "Day of Rage" (hari kemarahan) protes jalanan di negara anggota OPEC terkemuka itu.

"Fokus utama tetap pada krisis Timur Tengah, karena setiap potensi protes untukhari kemarahan pada Jumat di Arab Saudi bisa membuat harga minyak mentah melonjak tinggi, dengan Brent mungkin menguji ulang wilayah 120 dolar AS per barel," kata analis Sucden, Myrto Sokou kepada AFP.

Harga minyak telah naik ke tertinggi dalam dua tahun lebih dalam beberapa hari terakhir di tengah meningkatnya kekerasan dan kekurangan pasokan di Libya. (A026/K004)

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com